Aku Selalu Menyayangimu, Meski Kita Terpisah Waktu dan Keadaan

Aku tidak pernah tahu bagaimana cara menjelaskan rasa ini kepadamu. Kata-kata selalu terasa terlalu sederhana, terlalu kecil untuk mewakili besarnya perasaan yang terus tumbuh di dalam hatiku. Tapi satu hal yang pasti, di setiap tarikan nafasku, ada namamu yang diam-diam kusebut, ada cintamu yang selalu kujaga.

Meski kita terpisah oleh waktu dan keadaan, meski jarak sering membuat kita sulit berkomunikasi, aku ingin kau percaya satu hal: aku tidak pernah berhenti menyayangimu. Rasa ini begitu dalam, begitu tulus, hingga tidak ada satu pun rintangan yang mampu menghapusnya.

Pernahkah kau tahu, setiap malam sebelum aku terlelap, aku selalu membayangkan senyummu? Senyum yang membuatku kuat bertahan, bahkan di saat-saat aku hampir menyerah pada keadaan. Aku membayangkan hari di mana kita bisa duduk bersama, bercerita tentang semua perjuangan ini, lalu tertawa karena akhirnya kita berhasil melewati semuanya.

Aku tahu, kita sedang diuji. Diuji oleh jarak, oleh kesibukan, oleh waktu yang tak selalu berpihak. Tapi cinta sejati tidak akan pernah menyerah. Cinta sejati akan menunggu. Dan aku memilih menjadi orang yang menunggu. Menunggu waktu yang tepat, menunggu semesta memberi jalan agar kita bisa menggenggam tangan satu sama lain tanpa ada lagi yang harus dilepaskan.

Jadi, tetaplah percaya padaku. Jangan biarkan keraguan masuk di antara kita. Biarkan aku mencintaimu dengan caraku—dalam doa, dalam harapan, dalam kesabaran yang tak pernah habis. Suatu saat nanti, ketika semuanya sudah berpihak kepada kita, aku akan membawamu ke tempat di mana hanya ada kebahagiaan. Tempat di mana tak ada lagi jarak, tak ada lagi pesan yang tertunda, tak ada lagi air mata karena rindu yang tertahan.

Aku akan selalu menyayangimu, bahkan ketika dunia terasa terlalu sunyi. Bahkan ketika kata-kata kita terhenti, hatiku tetap berbisik lembut: “Tunggulah aku. Akan ada hari di mana kita tidak perlu lagi menunggu

Scroll to Top