- Efektif.
- Efisien.
—
Efektif:
Bisa MEWUJUDKAN TUJUAN yang ingin dicapai.
Efisien:
Tujuan tercapai, dengan RESOURCE (sumber daya) yang lebih sedikit.
—
Contoh Goal: Matiin Nyamuk.
Cara #1: Asap Rokok
Matiinnya make asap rokok.
Nyamuknya mati? Enggak.
—
Jadi matiin nyamuk pake asap rokok itu:
- TIDAK Efektif. Karena enggak mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.
- TIDAK Efisien. Efektif aja enggak, apalagi efisien. Sudah pasti tidak efisien.
Cara #2: Bom Atom
Matiinnya make bom atom.
Nyamuknya mati? Mati (mungkin seluruh nyamuk di kampung itu matinya :D).
Jadi matiin nyamuk bikin bom atom itu efektif.
Sekarang, mari lihat sumber daya yang dibutuhkan/dikorbankan.
—
Pakai bom atom → Rumah hancur.
Rumah hancur itu:
- Ngebangun ulang rumahnya butuh WAKTU lama.
- Ngebangun ulang rumahnya, butuh UANG yang besar.
- Kalau ngebangun ulang rumahnya pake TENAGA sendiri, butuh tenaga yang besar.
—
Jadi matiin nyamuk bikin bom atom itu:
- Efektif. Karena mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.
- TIDAK Efisien. Karena mewujudkan tujuan, dengan mengorbankan sumber daya yang terlampau besar!
—
Cara #3: Raket Nyamuk
Matiinnya make raket nyamuk.
Nyamuknya mati? Mati.
Sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat cara itu?
- Waktu: Sedikit. Sekali ayun, mati tuh nyamuk kejet kejet kesetrum.
- Uang: Sekali beli doang. Bisa aja sih rusak, tapi belinya lagi dalam waktu lama. Paling beli baterainya doang.
- Tenaga: sedikit.
Jadi matiin nyamuk bikin raket nyamuk itu :
- Efektif. Karena mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.
- Efisien. Tujuan tercapai, dengan sumber daya yang sedikit (masih bisa ditoleransi).
—
Kesimpulan:
- Harus punya gol dulu, baru coba beberapa cara yang ada.
- Untuk evaluasi cara yang sudah dilakukan sudah efektif atau belum, simpel: Sudah tercapai kah tujuan yang dituju?
- Kalau sudah efektif, saatnya bertanya: “dapat dibuat lebih efisien” ?